Pengujian Flash Point Oli Trafo
Pengujian flash point oli trafo adalah prosedur untuk menentukan suhu terendah di mana uap oli akan menyala ketika sumber api diterapkan. Flash point merupakan indikator stabilitas termal dan titik nyala oli.
Metode Pengujian
Metode pengujian flash point yang umum digunakan untuk oli trafo adalah ASTM D92 (Metode Tag Tertutup):
1. Pengambilan Sampel: Ambil sampel oli yang representatif dari trafo.
2. Persiapan Sampel: Tuangkan sampel oli ke dalam cawan uji standar.
3. Pemanasan: Panaskan sampel oli dengan kecepatan yang ditentukan.
4. Aplikasi Sumber Api: Secara berkala, aplikasikan sumber api kecil ke permukaan sampel oli.
5. Penentuan Flash Point: Catat suhu saat uap oli pertama kali menyala.
Interpretasi Hasil
Flash point oli trafo umumnya diinterpretasikan sebagai berikut:
• Lebih dari 130°C: Oli dalam kondisi baik dan stabil secara termal.
• 100 – 130°C: Oli menunjukkan tanda-tanda penuaan dan memerlukan pemantauan lebih lanjut.
• Kurang dari 100°C: Oli telah terdegradasi secara signifikan dan perlu diganti.
Faktor yang Mempengaruhi Flash Point
Flash point oli trafo dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk:
• Jenis oli: Oli mineral memiliki flash point yang lebih tinggi daripada oli sintetis.
• Usia oli: Oli menua seiring waktu, yang menyebabkan penurunan flash point.
• Suhu operasi: Suhu tinggi mempercepat oksidasi dan menurunkan flash point.
• Kontaminasi: Kontaminan seperti air dan logam dapat menurunkan flash point oli.
Pentingnya Pengujian Flash Point
Pengujian flash point oli trafo secara teratur sangat penting untuk:
• Memantau kondisi oli dan mendeteksi penuaan dini.
• Mengidentifikasi kebutuhan penggantian oli tepat waktu.
• Mencegah kebakaran trafo yang disebabkan oleh penyalaan uap oli.
• Memastikan keselamatan personel dan peralatan.