Project name: Analisa Oli Trafo
Analisis oli trafo (transformator oil analysis) adalah proses pengujian dan evaluasi kualitas minyak isolasi untuk memastikan kinerja trafo tetap optimal. Minyak isolasi pada trafo memiliki beberapa fungsi penting, seperti media isolasi elektrik, pendingin, dan proteksi terhadap korosi. Analisis rutin terhadap oli trafo membantu mendeteksi masalah sejak dini, mencegah kerusakan, dan memperpanjang umur trafo.
Berikut adalah panduan lengkap untuk analisis oli trafo:
1. Tujuan Analisis Oli Trafo
- Memantau kualitas minyak isolasi.
- Mendeteksi kontaminasi (air, partikel padat, atau gas terlarut).
- Mengidentifikasi tanda-tanda degradasi minyak atau kerusakan komponen trafo.
- Mencegah kegagalan trafo dan biaya perbaikan yang tinggi.
2. Parameter yang Dianalisis
Berikut adalah parameter utama yang biasanya diuji dalam analisis oli trafo:
a. Kekuatan Dielektrik (Dielectric Strength)
- Tujuan: Mengukur kemampuan minyak sebagai isolator listrik.
- Metode: Menggunakan alat penguji kekuatan dielektrik (IEC 60156 atau ASTM D877).
- Nilai Standar: Minimal 30 kV (tergantung standar dan aplikasi).
b. Kadar Air (Moisture Content)
- Tujuan: Menentukan jumlah air terlarut dalam minyak.
- Metode: Menggunakan Karl Fischer Titration (IEC 60814 atau ASTM D1533).
- Nilai Standar: Idealnya di bawah 10 ppm (parts per million).
c. Total Acid Number (TAN)
- Tujuan: Mengukur tingkat keasaman minyak akibat oksidasi atau degradasi.
- Metode: Titrasi (IEC 62021 atau ASTM D974).
- Nilai Standar: Biasanya di bawah 0.1 mg KOH/g.
d. Dissolved Gas Analysis (DGA)
- Tujuan: Mengidentifikasi gas terlarut yang dihasilkan dari degradasi minyak atau kerusakan internal trafo.
- Metode: Gas Chromatography (IEC 60567 atau ASTM D3612).
- Gas yang Diukur: Hidrogen (H₂), metana (CH₄), etana (C₂H₆), etilena (C₂H₄), asetilena (C₂H₂), karbon monoksida (CO), dan karbon dioksida (CO₂).
- Interpretasi: Rasio gas digunakan untuk mendiagnosis masalah seperti overheating, partial discharge, atau arcing.
e. Interfacial Tension (IFT)
- Tujuan: Mengukur tegangan permukaan antara minyak dan air, yang menunjukkan tingkat degradasi minyak.
- Metode: ASTM D971.
- Nilai Standar: Biasanya di atas 30 mN/m.
f. Power Factor (Dissipation Factor)
- Tujuan: Mengukur efisiensi minyak sebagai isolator.
- Metode: IEC 60247 atau ASTM D924.
- Nilai Standar: Idealnya di bawah 0.005 (pada 90°C).
g. Warna dan Penampilan Visual
- Tujuan: Mendeteksi perubahan warna atau kekeruhan yang menunjukkan kontaminasi atau degradasi.
- Metode: Pemeriksaan visual atau menggunakan colorimeter.
h. Kandungan Partikel Padat
- Tujuan: Mengukur jumlah partikel padat dalam minyak.
- Metode: Menggunakan particle counter (ISO 4406).
3. Prosedur Analisis Oli Trafo
Langkah 1: Pengambilan Sampel
- Gunakan peralatan sampling yang bersih dan kering.
- Ambil sampel dari titik sampling yang ditentukan (biasanya dari valve di bagian bawah trafo).
- Hindari kontaminasi selama proses pengambilan sampel.
- Simpan sampel dalam wadah kedap udara dan bebas dari cahaya.
Langkah 2: Pengujian di Laboratorium
- Kirim sampel ke laboratorium terakreditasi untuk pengujian lengkap.
- Jika memungkinkan, lakukan beberapa pengujian di lokasi menggunakan alat portabel.
Langkah 3: Interpretasi Hasil
- Bandingkan hasil pengujian dengan standar yang berlaku (IEC, ASTM, atau rekomendasi pabrik).
- Identifikasi masalah potensial berdasarkan hasil analisis.
Langkah 4: Tindakan Lanjutan
- Jika ditemukan masalah, lakukan tindakan seperti purifikasi minyak, penggantian minyak, atau perbaikan komponen trafo.
4. Frekuensi Analisis
- Rutin: Setiap 6-12 bulan untuk trafo yang beroperasi normal.
- Setelah Insiden: Setelah terjadi gangguan, overheating, atau kontaminasi.
- Sebelum dan Sesudah Pemeliharaan: Untuk memastikan kualitas minyak sebelum dan sesudah perbaikan.
5. Manfaat Analisis Oli Trafo
- Mencegah kegagalan trafo yang mahal.
- Memperpanjang umur trafo dan minyak isolasi.
- Mengoptimalkan kinerja dan keandalan trafo.
- Mengurangi biaya pemeliharaan.
6. Contoh Kasus dan Diagnosa
a. Kadar Air Tinggi
- Penyebab: Kebocoran seal, kondensasi, atau kontaminasi.
- Solusi: Lakukan purifikasi minyak dan perbaiki kebocoran.
b. Kekuatan Dielektrik Rendah
- Penyebab: Kontaminasi partikel padat atau kelembaban.
- Solusi: Saring minyak dan lakukan pengeringan.
c. Gas Terlarut Berlebihan
- Penyebab: Overheating, partial discharge, atau arcing.
- Solusi: Identifikasi sumber masalah dan lakukan perbaikan.
d. Total Acid Number (TAN) Tinggi
- Penyebab: Oksidasi minyak atau kontaminasi.
- Solusi: Ganti minyak atau lakukan regenerasi.
7. Dokumentasi
- Catat semua hasil analisis dan tindakan yang diambil.
- Simpan dokumentasi untuk referensi pemeliharaan di masa depan.
Dengan melakukan analisis oli trafo secara rutin dan tepat, Anda dapat memastikan trafo beroperasi dengan efisien dan aman. Jika tidak memiliki peralatan atau keahlian yang cukup, sebaiknya serahkan proses ini kepada laboratorium atau pihak profesional.